Produsen mobil listrik asal Tiongkok, Xpeng, tengah menyiapkan langkah besar untuk memperluas jangkauan pasarnya secara global. Dengan dukungan investasi dari raksasa otomotif Jerman, Volkswagen, perusahaan ini membidik target ambisius: separuh dari total penjualannya berasal dari luar China pada akhir 2025. Untuk mencapai sasaran tersebut, Xpeng akan mengekspor kendaraannya ke 60 negara, dua kali lipat dari cakupan pasar ekspor mereka sebelumnya.
Volkswagen sendiri telah menggelontorkan dana sebesar 700 juta dolar AS ke Xpeng pada Juli 2023 dan memperoleh 4,99 persen saham. Kemitraan ini juga mencakup kerja sama dalam mengembangkan dua mobil listrik bermerek Volkswagen yang dibekali teknologi dari Xpeng, dengan peluncuran produksi yang dijadwalkan mulai tahun 2026 untuk pasar domestik Tiongkok. Xpeng kini memusatkan ekspansi pada pasar Eropa, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Latin, termasuk rencana investasi lebih besar di sekitar selusin negara prioritas.
Beberapa negara seperti Polandia, Swiss, Republik Ceko, dan Slowakia telah menjadi tujuan awal ekspor terbaru mereka. Menariknya, Xpeng juga mengutarakan niat membangun fasilitas produksi di setiap negara tujuan, dengan Indonesia disebut sebagai lokasi pertama dalam rencana lokalisasi manufaktur global mereka. Perusahaan ini percaya bahwa hanya lima hingga tujuh merek mobil listrik yang mampu bertahan di kancah global selama dekade mendatang. Di sisi lain, Xpeng berencana menggelontorkan 4,5 miliar yuan untuk teknologi kecerdasan buatan serta merilis fitur mengemudi otonom level 3 di Tiongkok sebelum akhir 2025.
