Pemerintah Inggris kembali menunjukkan komitmennya terhadap bantuan kemanusiaan dengan menyalurkan tambahan dana sebesar 10 juta pound sterling atau sekitar Rp212,85 miliar kepada Myanmar. Langkah ini dilakukan menyusul gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang negara tersebut pada 28 Maret lalu. Gempa besar ini tidak hanya melanda Myanmar, tetapi juga terasa hingga ke wilayah Bangladesh, India, Laos, Tiongkok, dan Thailand. Dengan tambahan ini, total dukungan kemanusiaan dari Inggris mencapai 25 juta pound sterling.
Dalam pernyataan resmi dari Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO), dana bantuan tersebut akan difokuskan pada penguatan berbagai aspek penting penanggulangan bencana, termasuk layanan darurat, perawatan trauma, penyediaan air bersih, makanan, tempat tinggal sementara, serta layanan kesehatan dasar dan paket kebersihan. FCDO juga menekankan pentingnya memberikan bantuan cepat dan tepat sasaran kepada warga terdampak di berbagai wilayah kritis.
Dampak gempa ini sangat parah, mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur penting seperti jaringan pipa minyak bawah tanah, serta memutus aliran listrik dan memicu krisis energi. Pemerintah setempat telah menurunkan kapal tanker minyak guna menstabilkan pasokan bahan bakar. Sementara itu, negara-negara seperti Rusia dan Belarus turut mengirimkan bantuan dan tim penyelamat untuk mempercepat proses pemulihan.
Menurut laporan China Central Television (CCTV), korban jiwa akibat gempa mencapai 3.301 orang, dengan 4.792 orang luka-luka dan 221 lainnya masih hilang.
