Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menargetkan kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi bisa dimulai pada Maret 2025 atau paling lambat April.
Pernyataan tersebut disampaikan usai pertemuannya dengan delegasi Arab Saudi yang menangani urusan sumber daya manusia di Kantor KP2MI, Jakarta, pada Senin. Meski optimistis, Karding menegaskan bahwa keputusan final akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Presiden Prabowo Subianto serta berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI sebelum mencapai kesepakatan.
Ia juga mengungkapkan bahwa Arab Saudi telah melakukan perubahan besar dalam sistem perlindungan tenaga kerja, yang membuat pemerintah Indonesia lebih percaya diri untuk melanjutkan kerja sama bilateral ini.
Mengenai jumlah pekerja yang akan ditempatkan, Karding menyebut hal itu masih dalam tahap pembahasan. Namun, ia menyoroti kebutuhan Arab Saudi terhadap tenaga kerja asing yang mencapai 13 hingga 15 juta orang. Selain sektor domestik, peluang kerja bagi PMI juga akan terbuka di berbagai bidang formal, seperti perhotelan, restoran, kesehatan, serta sektor jasa lainnya.
Kunjungan delegasi Arab Saudi ke Indonesia kali ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Karding ke Riyadh sekitar dua pekan lalu. Dalam kunjungan tersebut, ia bertemu dengan Menteri Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial Arab Saudi, Ahmad bin Sulaiman AlRajhi, untuk membahas potensi kerja sama dalam penempatan tenaga kerja Indonesia ke negara tersebut.