Marc Marquez Mengincar Gelar Juara Dunia: Tanda-Tanda Kebangkitan?

https://nhonews.biz
https://nhonews.biz

Marc Marquez tampaknya mulai mengirimkan pesan serius kepada para pesaingnya di MotoGP setelah meraih kemenangan beruntun dalam dua seri terakhir. Namun, pebalap Gresini ini tetap menjejakkan kakinya di bumi, bersikap realistis terkait peluangnya merebut gelar juara dunia musim ini.

Aksi gemilang Marquez terlihat jelas di MotoGP San Marino, di mana ia memulai balapan dari baris ketiga. Cuaca yang sempat diguyur gerimis di Sirkuit Misano memberinya kesempatan untuk memanfaatkan situasi dan merangsek ke depan.

Bacaan Lainnya

Salah satu momen krusial terjadi ketika Jorge Martin, yang berada di posisi terdepan, membuat kesalahan dengan terlalu cepat mengganti motor. Kesalahan tersebut membuka peluang bagi Marquez untuk semakin mendekati para pebalap di depannya. Seiring membaiknya cuaca, Marquez mulai menyerang. Pada lap kedelapan, ia berhasil menyalip Francesco Bagnaia dan memimpin balapan hingga bendera finis dikibarkan.

Kemenangan di San Marino menjadi kemenangan berturut-turut kedua bagi Marquez, setelah sebelumnya ia juga mendominasi di MotoGP Aragon. Namun, meskipun berhasil memperkecil jarak, Marquez masih terpaut 46 poin dari Francesco Bagnaia yang berada di posisi kedua klasemen, dan 53 poin di belakang Jorge Martin yang memimpin klasemen sementara.

Dengan tujuh seri MotoGP 2024 yang masih tersisa, total 14 balapan masih harus dilakoni, dengan maksimal 259 poin yang bisa diperebutkan. Marquez menyadari pentingnya menjaga konsistensi dalam setiap balapan dan kualifikasi.

“Kejuaraan ini masih panjang,” ungkap Marquez saat diwawancarai oleh media. “Meskipun kami sudah semakin mendekat, jarak dari pekan lalu masih terasa besar. Tapi cara pandang kami tetap sama.”

“Aku tidak bisa lagi mengulang kesalahan yang aku buat di kualifikasi jika ingin tetap bersaing dalam perebutan gelar juara. Memulai balapan dari baris pertama atau kedua adalah hal yang krusial. Kami tidak bisa berharap kondisi cuaca selalu mendukung setiap hari Minggu,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan, “Kemarin kecepatanku cukup bagus, tapi aku hanya bisa finis kelima di Sprint Race. Jika cuaca lebih baik, mungkin aku hanya akan finis keempat atau kelima. Jadi, meskipun jarak dengan para pesaing semakin kecil, mereka masih unggul dengan margin sekitar 50 poin. Bahkan jika mereka tidak finis di posisi teratas, mereka masih punya keunggulan yang besar.”

“Sebaliknya, jika aku membuat kesalahan dan gagal finis, posisiku akan makin terpuruk. Tapi apa pun bisa terjadi. Mentalitasku tetap sama: menikmati setiap balapan, membangun rasa percaya diri, dan menciptakan momentum yang bagus untuk musim depan,” pungkasnya.

Pos terkait