Judul: “Game Milikmu atau Sekadar Sewa? Kasus Ubisoft dan Ilusi Digital”

https://nhonews.biz
https://nhonews.biz

Bayangkan kamu membeli sebuah mobil, tapi tiba-tiba pabrik menyatakan bahwa kamu hanya meminjamnya, bukan memilikinya. Inilah gambaran polemik yang saat ini sedang menyelimuti Ubisoft terkait dengan penutupan server game The Crew. Game balap ini pertama kali dirilis pada 2014, namun pada Maret tahun lalu, Ubisoft resmi mematikan servernya. Hal ini memicu gugatan dari para pemain yang merasa dirugikan, terutama karena kemasan game menyebutkan bahwa kode aktivasi berlaku hingga tahun 2099.

Ubisoft menanggapi gugatan ini dengan menyatakan bahwa sejak awal, pemain hanya membeli lisensi terbatas, bukan hak milik atas game tersebut. Mereka juga menyebut gugatan ini terlalu luas karena mencakup tuduhan seperti iklan menyesatkan dan praktik bisnis yang dianggap tidak adil. Menurut Ubisoft, semua syarat penggunaan telah tertera dengan jelas sejak proses pembelian.

Bacaan Lainnya

Masalah semakin rumit ketika para penggugat menyoroti mata uang dalam game. Mereka menyebut bahwa mata uang digital tersebut seharusnya diperlakukan seperti voucher hadiah yang tidak bisa kedaluwarsa, sesuai hukum di California. Namun, karena server game ditutup, semua item digital yang dibeli pun ikut lenyap. Ubisoft diberi waktu hingga 29 April untuk memberikan jawaban resmi terkait gugatan ini.

Sementara itu, komunitas modder telah mencoba menghidupkan kembali The Crew lewat software buatan sendiri. Kasus ini mengingatkan bahwa selama game digital tergantung pada server atau sistem DRM, kita sebenarnya hanya meminjam, bukan memiliki. Jadi, sebelum klik “beli”, pastikan kamu tahu apa yang sebenarnya kamu dapatkan.

Pos terkait